Curug Cipayung Kuningan Cirebon


Selamat pagi dari Kuningan, Cirebon.

Hujan rintik rintik tak menghalangi niat kami untuk mencari keindahan tersembunyi di kaki gunung Ciremai. Kali ini kami berkesempatan untuk menginap di salah satu resort di lokasi tertinggi di Kuningan, berlokasi di daerah Cigugur, kaki gunung Ciremai, Kuningan, Jawa Barat.



Berada satu kompleks dengan wahana rekreasi permainan air, The Mountain Park. Tamu yang menginap di villa mendapatkan akses free ke wahana.  Taman rekreasi yang berada di kaki gunung Cermai ini menempati area yang cukup luas. Hal ini untuk mengakomodasi puluhan wahana yang tersedia. Baik wahana air maupun wahana permainan non air. Di objek wisata ini terdapat 2 jenis wahana. Wahana yang gratis dan wahana yang berbayar. Pengunjung akan dikenakan biaya tersendiri setiap kali menaiki wahana yang berbayar.

Wahana gratis yang bisa dimainkan seperti: Bioskop 4D, Bioskop 3D, Trick Art 3D, Kora-kora, Otoped, Batre car, Mr. Jackie. Sedangkan untuk wahana berbayar: Mini motocross, Mini ATV3, Waterball, Gokart, Edukasi pesawat, Smart balance, Ontang anting, Mini train, dll.





Kami melanjutkan perjalanan ke Taman Nasional Gunung Ciremai





Akhirnya sampailah kami di Curug Cipayung. Ada yang unik dari nama air terjun ini. Disebut demikian dikarenakan posisi bebatuan di atas tebing yang menjadikan air yang turun secara deras tampak seperti berbentuk payung.

 

 

Selesai bermain air disini, kami berjalan sedikit menanjak lagi menuju ke air terjun kedua. Namanya curug Cisurian, hanya berjarak beberapa ratus meter saja lebih kebawah.

 

Kedua curug ini masih berada dalam satu komplek Bumi Perkemahan Ipukan. Alamat dari Buper Ipukan tepatnya berada di Jl. Palutungan, Desa Cisantana, Kecamata Cigugur, Kabupaten Kuningan, Jawa Barat.

Agar bisa tiba ke Buper Ipukan, anda bisa memulai perjalanan dari kawasan Alun-Alun Kab. Kuningan.Setelah itu ambil arah timur laut di Jl. Aria Kamuning dan belok kiri ke Jl. Veteran.Lanjutkan perjalanan dengan belok kanan ke Jl. Nanggeleng Cirahayu atau Jl. Syekh Maulana Akbar. Sesudah 86 meter, belok kiri ke Jl. Raya Cigugur dan masuk ke Jl. Cigugur Palutungan agar bisa berkendara ke Jl. Malaraman.

Tak perlu khawatir kesulitan menjangkau wisata Buper Ipukan karena akses jalannya dapat dilalui kendaraan roda dua atau roda empat. 

 

 

Menikmati Pemandangan Sunrise dan Sunset

Tidak lengkap jika bermain di gunung tak melihat keindahan sang surya yang begitu menawan baik saat sunrise ataupun sunsetnya. Namun disayangkan saat bermain kesini sedang musim hujan sehingga kami tidak dapat menikmati sunset. Meski demikian, pemandangan berkabut menjadikan panorama indah yang tergambar bagai lukisan.

 


Saat malam menjelang, suasana di sini sangatlah dingin sebab berada di Gunung Ciremai. Namun lampu yang kerlap kerlip menjadi pemandangan utama saat malam hari dan menjadi penghalau rasa dingin. Satu destinasi wisata alam yang bisa menjadi tujuan yang berbeda bagi penikmat liburan singkat seperti kami. Keep exploring nature and keep clean guys.. See you next trip





Solo, Keindahan dalam balutan Kekunoan



Semburat merah tampak di cakrawala saat raga mulai merasa lelah. Keindahan matahari terbenam membuat mataku kembali terang dan bersemangat menikmati indahnya lukisan alam. Selamat petang pembuka hari baru. Ini kisah kami di kota yang penuh sejarah masa lalu.


Berangkat dari stasiun Gambir Jakarta menuju Solo menggunakan Argo Dwipangga jam 8 pagi. Kami berdelapan berkumpul dengan dresscode jeans dan tentengan berisi bekal sarapan pagi. Senangnya bisa kumpul bareng teman dari jaman SMP ini, tak terasa pertemanan kami sudah setengah abad lebih.

      

Setelah delapan jam lebih kami di kereta, sampai di Solo langsung disambut dengan makan mie godog untuk santap malam sebelum beristirahat di kediaman salah satu sahabat kami di Solo.



Duduk santai di pendopo sambil menikmati sarapan di pagi hari di kota Solo. Delapan bidadari lawas tetap harus stay in action dengan dresscode kaftan batik merah putih, sebenarnya ini daster sih, tapi karena motif nya cantik bisa lah dibilang kaftan, ya kaaan?



Okay, selesai mengisi perut dengan sarapan soto di rumah, kami pun berangkat menuju Hutan Wisata Mangunan. Memakan waktu perjalanan sekitar dua jam lebih untuk sampai disana.



Matahari sudah tinggi dan cuaca sangat cerah. Pose-pose kami di area hutan pinus pun tidak kalah dengan anak-anak milenial loooh.. Ini gaya oma-oma milenial. Hahaaaay..We had sooo much fun in the woods....

      

      

    

Matahari semakin terik diatas kepala. Rasanya perlu untuk beristirahat sejenak menjauh dari panas  yang mulai terasa membakar di kulit ini. Waktunya untuk makan siang, kami pun menjajal restoran Omah Dhuwur yang berlokasi di daerah Kotagede, Yogyakarta.




Sesuai namanya Omah Dhuwur, yang berarti rumah yang tinggi, lokasi restoran ini juga ada di ketinggian. Area outdoornya memang menyajikan panorama yang cantik, namun sayangnya angin berhembus terlalu kencang sehingga kami memilih untuk duduk di ruangan dalam saja. Mengingat kami rata-rata sudah kepala 6 jadi lebih baik menghindari angin daripada malah masuk angin.



Usai mengisi perut dengan makanan yang cukup berat, kami pun bersiap untuk berjalan lagi. Kali ini kami akan mengejar foto sunset di daerah Pengger,dan kami menemukan spot indah untuk berfoto sambil menatap matahari terbenam.



Di dekat lokasi sunset ada tempat baru bernama HeHa Sky View. Konon tempat ini baru dibuka satu minggu yang lalu. Pas betul dengan kehadiran kami kali ini bukan? Duduk-duduk santai sambil menikmati semangkuk ice cream gelato yang dingin setelah tadi siang berpanas-panas.



Pemandangan luar biasa indah. Menikmati kelap kelip kota Yogyakarta dari ketinggian, sambil menatap ufuk yang berwarna keunguan menanti datangnya malam. Indahnya suasana ditambah dentingan live music yang memainkan lagu top 40 menjadikan sesi rehat kami semakin menyenangkan.


Next day kita jalan-jalan seputar kota Solo. Ada satu tempat yang lumayan baru bernama The Heritage Palace. Tempat ini dahulu merupakan bekas pabrik gula, yang kemudian dikelola ulang menjadi lokasi wisata. 

    

Banyak tempat untuk berswafoto disini. Ada juga wahana permainan seperti foto terbalik, tiga dimensi, permainan anak yang ramai pengunjung. Untuk tiket masuk The Heritage Palace ini Rp. 20,000 per orang dan kita sudah bisa foto-foto di beberapa tempat yang ditata seperti museum transportasi di Batu Malang.

Setelah berpanas sejenak di The Heritage Palace dan makan siang di resto Adem Ayem, kami pun melanjutkan perjalanan ke daerah Gunung Kidul  untuk bermain di pinggir pantai.






Next destination, Pantai Indrayanti. Kemarin sudah ke pegunungan, hari ini kurang afdol kalau nggak main ke pantai. Di Yogya anda bisa mendapatkan keduanya. Tinggal atur waktu saja.. 

   


        

        

   

          

Senangnya bermain di pantai yang berpasir empuk ini. Puas berfoto dan bermain pasir kami menunggu hingga tiba waktunya sunset kemudian bersiap untuk kembali ke Solo. Kami sempat mampir untuk makan malam di Cafe Tiga Tjeret yang mengusung konsep angkringan namun dikemas lebih modern sebelum akhirnya beristirahat mengingat besok sudah waktunya kembali ke Jakarta dengan kereta pagi hari.






Sambil menutup catatan liburanku kali ini, kusyukuri betapa indahnya masa pensiun ini ya... Bisa berencana untuk pergi jalan-jalan kapanpun kusuka.. Bersama dengan teman-teman seusia dan tidak lagi dikejar-kejar tugas yang belum selesai seperti saat masih bekerja dulu. Selamat istirahat, sangat senang bepergian dengan kalian teman-teman masa kecilku..


Kisah mommajalanjalan kali ini diceritakan oleh Mama Ully, yang baru saja selesai berjalan-jalan dengan teman-teman dari SMP nya. Mereka pergi berdelapan dan bepergian sendirian tanpa keluarga, jadi ini merupakan sebuah perjalanan yang seru karena mengingatkan mereka pada masa remaja dulu sekitar tahun 70an.. Have a fun trip moms and omas... Stay safe and see you next trip..




Diberdayakan oleh Blogger.

viewers

Recent

Comments

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *