Museum Taman Prasasti, Tanah Abang


Hai guys....Cukup lama tidak berwisata sejarah, kali ini saya akan mengajak untuk sejenak melihat peninggalan masa lalu dari sudut pandang yang agak berbeda di ibukota. Melalui prasasti peninggalan jaman Belanda, di Museum Taman Prasasti Jakarta.


Taman yang merupakan cagar budaya peninggalan masa kolonial Belanda ini berada di Jalan Tanah Abang no. 1 Jakarta Pusat. Yang membuatnya menjadi unik karena museum ini memiliki koleksi prasasti nisan kuno berikut patung-patung malaikat yang dijadikan hiasan makam di masa itu.


Di muka museum yang telah ada sejak tahun 1762 ini tampak ada kereta kuda kuno yang menurut penjaga diberikan oleh Presiden Jokowi langsung dikirim dari Solo untuk menjadi bagian koleksi museum antik ini.




Kemudian saat kita masuk sedikit ke dalam, ada dua kereta pengangkut peti jenazah yang diletakan di kanan dan kiri pintu utama. Konon kedua kereta itu yang mengantar kedua proklamator republik ini ke peristirahatan terakhirnya. Satu kereta pengantar Presiden Soekarno dan satu lagi yang mengantar Wapres Mohammad Hatta.




Semula museum Taman Prasasti ini adalah pemakaman umum bernama Kebon Jahe Kober yang dibangun untuk menggantikan kuburan di samping gereja Nieuw Hollandsche Kerk, yang sekarang dikenal sebagai museum wayang di Kota Tua.


Yang menjadikan tempat ini cukup populer karena disini dimakamkan Olivia Marianne Raffless, istri dari Gubernur Jenderal Raffles yang menguasai Hindia Belanda masa itu. Kemudian ada pula makam dari DR. HF Roll, pendiri sekolah kedokteran STOVIA.


Di Museum Taman Prasasti ini ada juga makam dari seorang pendeta yang cukup terkenal dan dianggap mempunyai kemampuan untuk memberikan kesuburan, kemakmuran dan kebahagiaan yaitu Kapitan Jas. Ada juga tokoh sejarah A.V. Michiels, tokoh militer Belanda pada perang Buleleng, serta JHR Kohler, tokoh militer Belanda pada perang Aceh.


Makam kuno ini menyimpan cerita tentang Jakarta di abad 18, saat banyak bangsa Eropa masuk dan melakukan akulturasi budaya dengan bangsa ini. Bisa dilihat dari nisan yang ada, bukan melulu dari warga Belanda yang dimakamkan di kota ini, ada pula warga Inggris dan juga Perancis.


Ada pula cerita romantis yang menyertai prasasti dan patung yang ada di kompleks pemakaman ini. Mulai dari kisah si Cantik Menangis, yang diceritakan menangisi kematian suaminya yang bunuh diri akibat tidak kuat menahan sakit karena malaria yang sedang mewabah di masa itu. Hingga prasasti berhias tengkorak yang dikenal sebagai prasasti Pieter Everbeld.


Lain lagi kisah tentang Pieter Everbeld ini. Pria kelahiran Jerman yang dikabarkan sebagai penghianat karena membantu pemberontakan pribumi terhadap VOC.Karena itulah di atas makamnya dibuat prasasti dengan gambar tengkorak tertancap diatasnya sebagai tanda kebencian penjajah kolonial atas sepak terjangnya.


Terakhir sebelum pulang, saya menyempatkan diri berfoto di makam Soe Hok Gie, Tokoh yang menjadi ikon pergerakan mahasiswa di masa Presiden Soekarno hingga Soeharto. Seorang yang mencintai alam dan penulis dari buku Catatan Harian Seorang Demonstran, yang menjadi inspirasi banyak pemuda di negeri ini. Kecintaan Soe Hok Gie pada alam ini pula yang mengantarnya ke peristirahatan terakhir, akibat menghisap asap beracun di puncak gunung Semeru. 

Masih banyak kisah menarik yang bisa digali dari negeri ini, guys... Tidak akan pernah bosan untuk terus eksplorasi keindahan negeri dengan sejuta budaya dan ragam sejarahnya. Keep exploring with me guys, see you next trip...



Diberdayakan oleh Blogger.

viewers

Recent

Comments

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *