Semarang, One Day Tour dan Kuliner



Naik kereta api lagi? Yess… Tidur di kereta, sampai tujuan di pagi hari. Pas banget jam laper kan jam 7 pagi sampai di stasiun Semarang Poncol. Kali ini aku pergi dengan sepupuku, mencoba kereta api ekonomi yang walaupun duduk tegak 90 derajat, tapi ac nya dingin sepanjang perjalanan. FYI untuk tiket kereta api ekonomi Jakarta Semarang PP aku cukup membayar  Rp. 250ribu saja.



First stop, sarapan di Soto Ayam Pak To, di Jalan Seroja. Letaknya tidak begitu jauh dari stasiun kereta. Soto bening disajikan dalam mangkuk kecil, rasanya lebih mirip sop ayam,namun saat ditambahkan sambal kecap dan perkedel kentang, baru terasa sotonya



Selesai makan kami dijemput paman yang tinggal di Semarang untuk mampir ke tempatnya dan numpang mandi sebelum melanjutkan perjalanan. Setelah membersihkan diri kami pun mengantarkan pamanku itu ke kantornya dan mobilnya boleh dipakai seharian.Yeaaay… Kemana kita hari ini? Bensin full, Google maps on. We're ready..

   
Second stop, Kota Lama. Ini adalah lokasi kantor-kantor jaman Belanda yang masih dilestarikan sebagai tempat wisata dan budaya di Semarang. Kami mengambil gambar di gedung tua yang sudah beralih fungsi di dekat pintu air. 





Kemudian lanjut lagi ke Gereja Blenduk. Ini adalah gereja Kristen yang sudah ada dari jaman VOC dan mempunyai ciri khas atapnya berbentuk kubah, sehingga disebut Blenduk.


      
Di samping Gereja Blenduk ini ada taman Sri Gunting dan gallery. Namun sepertinya kami sampai sini masih terlalu pagi karena gallery belum buka. Akhirnya kami duduk-duduk di dekat taman, sambil menikmati suasana masa lalu yang masih tersisa di daerah ini.


    
       
Dan setelah puas mengamati gedung tua, rasanya secangkir kopi sangat cocok untuk melengkapi hari. Kami mampir ke satu kedai kopi bernama Tekodeko KoffeeHuis yang menyajikan kopi racikan khas mereka.

   


        
Selepas melegakan badan dengan secangkir kopi dingin, kami melanjutkan perjalanan. Kali ini tujuan berikut adalah Lawang Sewu. Museum yang terkenal dengan pintunya yang sangat banyak ini merupakan museum milik Perusahaan Jawatan Kereta Api (PJKA) dan telah melalui banyak sejarah dan cerita di tempat ini. Mulai dari yang bersejarah hingga yang tak kasat mata. Booooo…



       


 
                 


            
Lawang Sewu done. Panas sudah persis diatas kepala. Waktu menunjukkan jam 12 tepat, waktunya makan siang. Dapat saran untuk mencoba Mie Kopyok Pak Dhuwur yang berlokasi tidak terlalu jauh dari Lawang Sewu dan lebih dekat ke stasiun kereta Poncol. Let’s go..


What do you say about mie kopyok? Buat lidah orang Jakarta memang agak aneh ya. Jadi lapisan paling bawah ada potongan lontong, mie kuning, toge disiram kuah kaldu gurih, ditaburi kerupuk gendar dan daun bawang kemudian diberi kecap. Nah… Tapi untuk rasanya sih lumayan ok, asal  jangan dipikirin ya… dinikmati aja rasanya.


Sepertinya kurang pas kalau gak nyobain jajanan terpopuler di Semarang, Lumpia Semarang. Yang dibilang paling enak itu Lumpia Gang Lombok. Posisinya dekat dengan pasar, di samping Kelenteng dan jalan menuju kesana memang agak menyulitkan karena it’s literally “gang” kecil yang cuma cukup satu mobil lewat. Hiksss..


Well, perjuangan menuju lokasi gang kecil ini memang terbayarkan sih dengan rasa lumpia yang berkuli tipis namun renyah dan garing. Dengan isian ayam cincang, udang, kecambah dan rebung yang padat. Dimakan bersama acar timun, cabe rawit dan lokio plus cocolan manis yang menggugah selera. Lumpia ini dihargai Rp. 15ribu per buah, bisa pilih lumpia basah atau yang sudah digoreng. Keduanya sama enaknya menurut saya. Nyemm..



Sengaja untuk makan siang ini kami tidak memilih menu nasi karena memang diniatkan untuk jajan sana sini. So, destinasi berikutnya adalah minum es krim soda untuk membasahi tenggorokan yang mulai kering dan dehidrasi akibat panas yang hampir 30 derajat siang ini. 



Mari kita ke Toko Oen. Es krim sodanya memang juara. Tapi kalau untuk harga memang agak lebih mahal dibanding jajanan lainnya. Dan sudah mulai sore, sepertinya badan mulai gerah dan minta dibasuh air. Kami pun kembali ke hotel.


Jika siang panas, sore hujan deras. Kami pun menunggu hujan berhenti sambil nyemil Risoles dan Kroket yang kami beli di Toko Oen tadi. Selepas hujan, kami bersiap untuk jalan lagi. Kali ini menjajal resto kekinian milik desainer Anne Avantie, Nestcology.


Berlokasi di lantai 2 kota Semarang, begitu istilah orang Semarang saat menyebut daerah berbukit ini. Dari restoran ini kita bisa melihat lampu-lampu kota. Nestcology adalah restoran gastronomi. Jadi semua menu yang disajikan sangat mengutamakan penampilan.

    

Rasanya perut ini masih penuh, maka saya memilih minum signature coffee mereka yang katanya masuk 10 besar lomba barista terbaik di Bali. Kopi Honduras namanya. Tertarik dengan kisah di balik kopi ini, saya pun memesannya satu espresso Honduras plus secangkir Cappucino.


And the coffee is really nice. Ada fruity flavor di kopi ini. Sangat menyenangkan minum kopi berkualitas sambil mendengarkan live music yang melantunkan lagu-lagu top 40. Dan tak ketinggalan ada atraksi juggling dari bartender yang sangat menghibur. A nice place with nice view


Tak terasa waktu menjadi semakin malam. Mata pun mulai penat minta istirahat. Kembalilah kami ke hotel dengan niat mau langsung tidur. Butuh istirahat yang cukup karena esok kami akan mengunjungi Klenteng Sam Poo Kong yang disebut sebagai klenteng terbesar di Jawa Tengah.
      
       


Tapi sebelum berangkat, isi perut dulu dengan nasi pecel sambil isi bensin mobil yang akan dikembalikan hari ini. Rasa dan porsinya lumayan. Cukup untuk mengisi tenaga sampai siang hari. Oh ya, kami juga memesan Tahu Gimbal yang isinya lontong, tahu, irisan kol mentah, telur dadar dan bakwan udang tipis dipotong-potong (ini yang disebut gimbal) kemudian disiram kuah kacang. Rasanya seperti ketoprak kalau di Jakarta, tapi tanpa bihun. Enak sih, rasanya cukup familiar dengan lidah saya. Setelah ini kami pergi ke Klenteng dan foto-foto disana.





     

     

Seusai mengambil gambar, kami mampir ke sentra oleh-oleh di Jalan Pandanaran untuk membeli Bandeng Presto Juwana, Tahu Baso Ungaran dan tak ketinggalan Kue Moaci Gemini. Setelah itu kembali ke hotel untuk packing dan checkout. Paman akan menjemput di hotel untuk kemudian mengantar ke stasiun.


Oh ya guys, sebelum kami meninggalkan klenteng tadi pagi, kami bertemu dengan rombongan yang sengaja menyewa pakaian kerajaan Cina yang ternyata berasal dari Jakarta juga. Well, melewatkan akhir minggu keluar kota dalam semalam? Siapa takut. Thanks a bunch for my sweet niece Alsya, it's a pleasure to accompany you. See you next trip guys. Keep traveling…



Diberdayakan oleh Blogger.

viewers

Recent

Comments

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *