Derawan Islands, other paradise on earth



Hai... cukup lama tidak menambah tulisan disini.. Sibuuuuk aja, ga kerasa udah waktunya liburan lagi..Kali ini aku berkesempatan untuk explore sisi tengah Indonesia, ke Kalimantan Timur, tepatnya di Kepulauan Derawan.

Berangkat dini hari untuk flight pertama jam 5.00 wib, kami tiba di Tarakan pukul 9.30 wita. Ada perbedaan waktu satu jam antara Tarakan dan Jakarta. Berkumpul dengan grup dan tour leader kami, Jemme di Juwata International Airport, ternyata total ada 9 peserta yang berangkat dari Jakarta.


Setelah semua peserta kumpul, kita berangkat ke Pelabuhan Tengkayu, port of Tarakan untuk naik speed boat ke Derawan Island. Perjalanan ditempuh sekitar 3 jam, melewati laut yang cukup tenang, namun agak berangin di satu jam terakhir, sehingga boat agak terhentak-hentak mengikuti gelombang yang cukup besar.

Akhirnya sampailah kita di pulau Derawan sekitar pukul 1 siang, dan langsung dibawa ke rumah makan Dira untuk makan siang. Setelah makan kita diantar boat ke penginapan masing-masing untuk beristirahat sejenak. Penduduk pulau Derawan ini hampir 100%  beragama Islam dan menurut cerita, nenek moyang mereka adalah suku Bajo dari Filipina.




Menjelang sore kami berjalan-jalan sekitar pulau, berfoto sejenak di pantai yang berada di resort BMI (kami tinggal di penginapan Lestari, bukan di resort yang mewah), melihat-lihat cenderamata kemudian bersiap-siap untuk berburu sunset. Dan ini hasil dari my first sunset...






Pagi hari, setelah sholat Subuh, aku pergi mengejar sunrise ke sisi lain pulau. Walau agak tertutup awan, namun kesampaian juga melihat sunrise. Ini dia sunrise dari pantai BMI Resort...




Setelah mengisi perut dengan sarapan nasi kuning, kami bersiap-siap untuk snorkeling ke tiga pulau. First destination, Maratua Island. Di tempat ini ada resort milik swasta yang terkenal, yaitu Maratua Paradise Resort, namun bila hendak melihat resort ini dikenakan biaya untuk entrance fee. Kami memilih di air saja. Wooow...this is what a blue ocean means... Maratua is soooo bluuuuuue...




Airnya jernih, sampai lantai pasir pun terlihat dari atas boat yang kami naiki. Sayangnya karena terlalu dekat dengan pantai, terumbu karang disini agak kurang bagus, banyak yang mulai rusak, mungkin karena terkena kaki dari para pecinta snorkel seperti kami ini. Tapi bila kita bergerak agak jauh ke tengah, terlihat taman yang lebih hidup.

Setelah sekitar satu jam berenang, kita bergerak lagi ke pulau berikutnya. Kali ini kami mengunjungi Pulau Kakaban. Disini ada danau berair payau, dimana hidup ubur-ubur tanpa sengat, sehingga kita bisa berenang bersama mereka. Ada ketentuan khusus mengenai ubur-ubur ini, karena sangat rentannya tubuh mereka, tidak diperkenankan masuk bagi mereka yang baru saja berenang di laut, karena air asin akan meracuni ubur-ubur tersebut. Maka dari itu, kami begitu sampai di pulau Kakaban langsung menuju danau, dan karena baju renang kami sudah kering, tidak membawa air asin, sehingga boleh berenang dengan ubur-ubur yang baik ini.



Tak terasa sudah waktunya makan siang. Di dermaga pulau Kakaban ini kami pun membuka bekal dan makan bersama. Setelah menurunkan makanan, foto-foto dan akhirnya snorkeling pun dimulai lagi. Kali ini kita cukup berjalan ke ujung dermaga (yang lumayan panjang) dan turun kelaut dari ujung dermaga itu. Waaah... disini terumbu karangnya cukup besar-besar, dan lautnya cukup dalam sehingga kaki tidak takut tertusuk karang.




Sudah lumayan lelah rasanya kaki ini. Perjalanan pun dimulai lagi. Sekarang pulau Sangalaki. Disini terkenal sebagai lahan konservasi penyu, dan pulau ini hanya dihuni oleh penjaga pulau saja. Mereka menjaga agar telur penyu tidak diambil oleh pihak yang tidak bertanggung jawab, dan menjaga kelestarian alam dengan menjaga tukik hingga siap dilepas ke laut dan juga membiarkan biawak sebagai predator alaminya.

Pantainya bersih, namun memang tidak disarankan untuk berenang di sekitar pantai, mungkin takut ada serangan dari biawak yang cukup besar. Agak sedikit ke tengah laut, kami pun mulai snorkeling. Nah... this is the best spot. Disini terumbu karang yang besar-besar, berwarna warni dan dengan ikan yang besar-besar pula. Sempat terlihat ada ikan pari melintas, namun karena cepatnya ia berenang hanya sekelebat saja yang terlihat.



Menghabiskan tenaga yang tersisa di perairan Sangalaki ini, kami pun kembali ke kapal dengan tenaga yang tinggal 10% rasanya. Capeknyaaa... Namun tidak afdol rasanya bila tidak mengunjungi satu tempat ini, apalagi saat ini air sedang surut. Pulau Pasir. Yess... Pulau ini memang hanya terlihat bila air laut surut, bila sedang pasang, pulau ini pun tertutup air. 



Lokasinya tidak jauh dari pulau Derawan, tempat kami menginap. Dan well... ini tempat terakhir kami bernarsis ria. Langit biru cerah, air yang tenang, pasir putih..uu yeaah... What a great place..
Finally....kembali ke penginapan. Mandi dan siap-siap menyambut sunset day 2 dari dermaga. Kebetulan kamar kami tepat di sebelah dermaga, bagaikan melihat sunset dari depan rumah...very nice. Karena malam terakhir, setelah makan malam kita bercanda tawa di dermaga ini hingga jam 12 malam.


Day 3, hari ini kita pulang ke Jakarta. Wow...kok cepat ya sudah harus kembali? Kebersamaan dengan grup Derawan ini begitu solid, hingga rasanya tak ingin kita berpisah. 5 tante centil, 2 perjaka stress (akibat tante-tante ganjen jadi stress) dan sepasang merpati yang galau (loooh kok??) Hahaha..no heart feeling guys.. cuma kata-kata aja koook.. 



Thanks for the trip ya semuanya... Saat orang-orang keluar kota untuk nyekar sebelum puasa, kita keluar kota buat snorkeling trip sebelum puasa...Yeeeiiyy... Jangan berhenti jadi gila ya temansss... Love you all... Uteng, Ratih, Eno, Dimas, Adie, Besty, Tony, oom Pieter, Jemme, engkoh n encik yang celebrate 30th year anniversary, and most of all..my best buddy...who had a birthday today...This is for you dear...





Selamat berpuasa.. Maaf lahir bathin... See you on next trip after lebaran.....
Diberdayakan oleh Blogger.

viewers

Recent

Comments

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *