Taman Sari Watercastle, Yogyakarta


Kembali ke Yogyakarta lagi.... Kali ini saya menyempatkan diri untuk mengunjungi situs cantik yang konon merupakan tempat pemandian putra putri raja keraton Yogyakarta.



Di pintu gerbang Taman Sari ada lapangan yang sering digunakan untuk pertunjukan sendratari, dimana sang raja dan keluarganya akan duduk di podium untuk menyaksikan. Sementara para abdi dalem dan penghuni keraton lainnya menempati ruang seperti gazebo kecil di bagian bawah




Di tempat yang merupakan satu kompleks ini terdiri atas pemandian putra-putri, pemandian khusus raja berikut tempat saunanya, tempat meditasi, reruntuhan puing pemandian lama,serta  jalan khusus untuk raja menuju ke masjid bawah tanah.


Untuk masuk ke dalam tempat pemandian melalui pintu kayu yang dijaga oleh tentara kerajaan, dan masuk kedalam sudah langsung pemandian putra dan putri raja. Kolam pemandiannya terpisah di sebelah kanan untuk putra dan di sebelah kiri untuk putri.



Masih kental nuansa hindu di area ini, karena situs ini dibangun saat sedang peralihan Mataram dari menganut agama Hindu ke Islam. Terlihat dari beberapa gambar barong diatas pintu masuk dan keluar pemandian.


Lanjut ke utara, memasuki area pemandian khusus raja, dimana terdapat tempat sauna dan ruang istirahat raja. Putra-putri raja pun tidak diperkenankan untuk mandi disini.




Setelah melihat pemandian, saya lanjut ke tempat raja bermeditasi. Ruangannya bernama Gerbang Carik. Untuk sampai di lokasi, harus melalui beberapa anak tangga di ruangan yang cukup gelap.




Dari sini perjalanan kami lanjutkan lagi ke Masjid Bawah Tanah. Konon menurut cerita dari masjid ini ada terowongan yang langsung bisa menuju ke pantai Parangtritis. Namun posisi terowongan itu dimana tidak tampak, kemungkinan sudah ditutup untuk alasan keamanan.






Mengakhiri perjalanan di kompleks pemandian Taman Sari ini, kami melewati reruntuhan kompleks pemandian yang dikenal dengan nama Pulau Cemeti, kemudian masuk ke terowongan yang dulu digunakan khusus untuk raja kembali ke keraton. Namun saat ini terowongan tersebut berfungsi sebagai jalan keluar.





Di perjalanan menuju pintu keluar yang melewati rumah-rumah penduduk, saya menemukan banyak mural dinding yang unik. Dan tak tahan rasanya untuk tidak mengambil gambar disana, sambil mengucap salam kenangan untuk kunjungan lainnya di kota budaya ini.



Keep travelling with me guys,,, Explore Indonesia. See you next trip...

Diberdayakan oleh Blogger.

viewers

Recent

Comments

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *