Dari Rumah Ulat Sutra hingga kebun Bromelia




Selamat pagi...

Apa yang ada di kepalamu saat melihat foto tanaman yang segar dan ucapan selamat pagi? WOW! Bangun dimana sih saya pagi ini? Kali ini saya mau share perjalanan saya mengantar makmak pergi ke salah dua nursery yang ada di Bogor, tepatnya di daerah Ciapus, kecamatan Tamansari, Desa Pasir Eurih.


Berangkat dari stasiun Kota Jakarta, naik commuterline ke Bogor dengan harga tiket Rp. 15.000 (nanti sampai di tempat tujuan tiket ditukar dengan uang jaminan, akan dikembalikan Rp. 10.000), kami dijemput mobil teman di stasiun. Berhubung sampai di Bogor sudah siang, tujuan pertamanya makan siang dulu di rumah makan Warung Lagita. Lokasinya tidak jauh dari jalan tol, di Jalan Pandu Raya.

Setelah kenyang makan sop ikan gurami yang endess banget, perjalanan pun dilanjutkan langsung menuju Ciapus. Tujuan pertama Rumah Sutera yang terletak di  Ciapus Raya No. 100, KM. 8. Perjalanan cukup jauh, melewati rute yang berkelok-kelok dan jalanan pun agak kecil, sehingga tidak cukup untuk dilalui oleh bis besar (sekedar info kalau bawa rombongan paling bisa naik minibus aja). Namun bila yang ingin naik kendaraan umum, dapat menggunakan mobil angkot jurusan Ciapus.


Akhirnya sampai juga kesini. Begitu memasuki rumah ini, kami disambut dengan pepohonan yang rindang dan taman yang tertata dengan apik. Wah, hilang lelah di perjalanan melihat keasrian tanaman. Oya,  untuk masuk ke Rumah Sutera dan mengikuti tour nya, akan dikenakan biaya sekitar 50ribu, itu sudah termasuk welcome drink dan snack, dan bila sekalian makan siang akan dikenakan biaya sekitar 100ribu per orang.


Pertama kami diajak ke kebun murbei, tempat ditanamnya pohon murbei yang daunnya akan menjadi makanan utama ulat sutera. Daun murbei yang dipakai adalah daun saat tinggi pohon telah mencapai 2 meter, baru dipangkas. Buah murbeinya boleh dipetik langsung dari pohon, agak masam bila warnanya masih merah, yang manis yang berwarna hitam. Hmm...buahnya segar sekali rasanya.


Setelah melihat pohon murbei, kami masuk ke tempat ulat sutera dipelihara dan diberi makan daun tadi sehari 4 kali. Hingga usia ulat mencapai 14 hari, nanti akan disiapkan kotak khusus untuk ulat tersebut mempersiapkan diri membuat kepompong. Setelah kepompong jadi dan ulat berubah menjadi pupa, artinya telah siap untuk proses berikutnya, yaitu memisahkan kepompong menjadi benang sutera.
Kemudian setelah dipintal menjadi benang, siap untuk ditenun menjadi kain dengan menggunakan ATBM (Alat Tenun Bukan Mesin), dan terakhir proses pewarnaan. Semua dilakukan secara manual, dan menggunakan proses alami, bukan dengan bahan kimia, agar tidak mencemari alam sekitar yang memang dijaga untuk tetap asri dan terhindar dari polusi.
  

Setelah puas melihat proses pembuatan kain sutera hingga mengunjungi galeri yang menjual kain sutera hasil tenunan asli Rumah Sutera ini, perjalanan pun kami lanjutkan lagi. Kali ini kami akan mengunjungi Bromelia Nursery. Ini tempat budidaya tanaman jenis Bromelia. Letaknya tidak jauh dari Rumah Sutera, paling sekitar 1 km saja.


Sepanjang mata memandang, banyak sekali tanaman warna warni. Semakin mendekat, ternyata tiap jenis berbeda warna dan coraknya. Benar- benar memanjakan indera penglihatan. Ini sesuatu yang tidak kita lihat tiap hari di rumah. Those are verrrry beautiful...


Puas dengan tanaman yang beraneka warna, bahkan sempat memborong beberapa pot untuk dibawa pulang (disini harga tanaman bervariasi, mulai dari 15ribu per pot kecil hingga jutaan rupiah untuk tanaman yang sudah berusia 1-2 tahun). Melihat jam sudah menunjukkan waktu ashar, saatnya kita rehat sejenak.

De Saung Resto pun menjadi tempat pilihan kami, berlokasi di jalan Ampera, jaraknya tidak jauh dari kebun bromelia tadi. Walaupun sempat takut nyasar, namun sesampainya di lokasi, wow....perjuangan mencari alamat pun terbayar. Dari saung ini kita bisa berjalan hingga ke kebun dibelakang, melihat buah labu yang mulai matang dan padi yang menguning..sungguh bukan pemandangan yang biasa kulihat di kota yang penuh hamparan kendaraan bermotor.


Bayangkan minum kopi panas plus nyemil colenak sambil memandang lembah dengan background gunung Salak. Ditambah lagi harga makanan disini tidak menguras kantong, cukup bersahabat. Udaranya segeeer banget, apalagi abis hujan begini, makin sejuk pastinya.


So much for this getaway....
Keluar sejenak dari rutinitas, bersentuhan lebih dekat dengan alam bagaikan mengisi kembali baterai tubuh dengan semangat baru. Sempat puas-puasin ambil nafas panjang buat mengisi rongga tubuh dan diafragma dan membuang udara yang penuh polusi dari dalam..inhale..exhale.. Refreshing your body and soul.. Well, bersiap lagi menuju kemacetan lewat tol Jagorawi menuju Jakarta. See you next trip guys...
Diberdayakan oleh Blogger.

viewers

Recent

Comments

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *