Belajar Bikin Keramik di Rumah F. Widayanto, Depok


Selamat pagi… Selamat datang di sanctuary nan asri di Rumah Keramik F. Widayanto, Tanah Baru, Depok.


Di tengah keriuhan kota dengan penduduk terpadat di negeri ini, masuk ke lokasi rumah yang hijau dan rindang ini akan membuat lupa bahwa ini masih di tengah kota. Dengan bangunan berbentuk joglo Jawa dan pepohonan rimbun yang tumbuh alami, ditata dengan apik dan simple, sehingga memberi kesejukan bagi mata pengunjung saat pertama menjejakan kaki di pelataran rumah.




Memasuki halaman dalam, tampak ruang terbuka untuk duduk santai di bawah pepohonan. Disini ada spot untuk foto bersama yang memang disediakan sebagai tempat mengawali tour di galeri hijau ini.


Memasuki pendopo utama, kami disambut dengan seekor katak besar di pintu masuk. Di dalam pendopo yang juga menjadi ruang makan ini tertata karya artistik keramik dari F. Widayanto dengan cantik tanpa terlihat memenuhi ruangan. Pot-pot cantik yang ditata di rak besi dengan koleksi tanaman menambah keteduhan ruang yang sejuk ini.


Di ruang pendopo ini kami dipersilakan untuk mencicipi welcome drink berupa teh sereh dan surabi pandan sambil pemandu acara menceritakan kisah awal F. Widayanto membuat Rumah Keramik dan menjelaskan susunan acara hari ini.


Selesai mencicipi teh yang harum dan menghangatkan tubuh, kami menuju gallery shop. Disini semua barang yang dipamerkan dijual dan diberikan diskon hingga 30%. Banyak pernak pernik seperti pajangan dinding, gantungan korden, tempat kartu nama, gantungan kunci, hingga kalung dan piring-piring makan.






Kadang ibu-ibu tidak tahan menahan godaan belanja, namun mas Afif dengan sabar menjelaskan bahwa setelah makan siang nanti akan diberikan waktu untuk berbelanja sepuasnya. Karena jadwal selanjutnya adalah tour ke rumah tinggal F. Widayanto kemudian dilanjutkan dengan belajar membuat keramik. Setelah selesai belajar barulah kita akan menikmati makan siang di pendopo lagi.



Rumah pak Yanto (panggilan akrab dari F. Widayanto) ini berada diatas, untuk itu kami harus menaiki tangga yang cukup panjang, namun aman karena ada pegangan dari kayu besar dan tangganya diberi hiasan mozaik keramik yang cantik.


 

Rumahnya pun sangat artistik. Mengambil gebyok langsung dari rumah di daerah Jawa Tengah, bagian dalam ruangan pun tampak mural dedaunan di dinding berkolaborasi dengan pajangan dari keramik karya beliau.

       

Banyak patung berseri yang ditampilkan disini. Ada seri Narcissus, seorang pangeran Yunani yang sangat mencintai dirinya sendiri sehingga akhirnya mati saat melihat bayangan wajahnya di danau. Ada seri Drupadi, permaisuri dari Pandawa yang dipermalukan oleh suaminya sebagai taruhan di meja judi. Dan masterpiece beliau adalah patung Semar yang merupakan tokoh pewayangan dengan banyak nama, yang melambangkan kesederhanaan dan kebijaksanaan. 
      


Di lantai bawah ini terdapat dua kamar tamu dan satu kamar mandi yang sangat luas dengan konsep sebagian ruang terbuka sehingga tidak memerlukan exhaust fan. Sedangkan kamar tidur utama ada di lantai atas yang mempunyai teras di balkon yang cukup luas dengan jendela yang lebar untuk sirkulasi udara.



   

Pada dinding di sepanjang tangga naik ke atas terpajang lukisan wajah beberapa orang diatas keramik. Ini merupakan satu proses yang sulit karena untuk melukis diatas keramik apabila tidak dilakukan dengan keahlian dan ketelitian yang baik maka hasil lukisannya akan kabur atau berubah akibat proses pembakaran.



 Di halaman rumah ini tersedia meja-meja dengan kanopi hijau yang biasanya digunakan apabila ada event tertentu. Atau bila ada grup tour dengan peserta yang lebih banyak maka makan siang akan diadakan di tempat ini.


Selesai menjelajah rumah kami pun diarahkan ke workshop tempat pembuatan keramik. Disini kami diberikan sebongkah bahan dari tanah lempung berwarna merah kecoklatan untuk nanti dicetak di beberapa cetakan dari gips yang sudah tersedia. Karena waktu belajarnya cukup singkat maka diajarkan untuk membuat keramik dari cetakan yang ada. Bila ada yang mau belajar lebih lanjut dan membuat keramik secara manual juga dipersilakan mengambil paket belajar lanjutan.

       

       

Seru juga membuat keramik. Walau menggunakan cetakan, ternyata ada triknya juga supaya hasil cetakannya jadi bagus dan tidak patah saat dikeluarkan dari cetakannya. Setelah selesai dengan hasil cetakan dilakukan finishing oleh karyawan pak Yanto yang siap membantu. Proses selanjutnya adalah pembakaran dan pengecatan yang membutuhkan waktu agak lama karena semua proses yang dilakukan adalah natural. Karena itu hasil karya kami dikumpulkan dan dicatat satu persatu, kemudian dalam waktu satu pekan bisa diambil lagi di tempat ini.


Akhirnya waktu makan siang. Kami kembali ke pendopo, dan disana hidangan telah tersaji dengan menu tradisional, sayur asem, tumis ikan gabus belimbing wuluh, ayam bumbu lengkuas, urap megono, perkedel jagung dan nasi merah.


Makanan yang lezat ini disajikan diatas piring keramik dengan motif khas F. Widayanto, yaitu motif binatang seperti kupu-kupu, lebah atau ikan. Tak ketinggalan menu penutup berupa es kelapa muda dengan gula aren.



Luar biasa acara hari ini. Pengalaman baru yang sarat ilmu dapat diperoleh dengan cara santai dan menyenangkan. Terimakasih untuk ajakan jalan barengnya dengan grup reuni Kostar dan pertemanan baruku dengan Juwita. See you again, another trip, another place.



Oh ya.. one other thing. Aku menemukan satu rumah panggung, yang di multifungsikan sebagai musholla dan ruang istirahat bila ada tamu yang menginap. Yang paling kusuka dari semua ruang yang ada disini adalah kamar mandinya. Semua bernuansa alami, natural bagaikan sedang berada di tengah hutan. Love the open space…




Related Articles

0 komentar:

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.

viewers

Recent

Comments

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *