Bromo, the beautiful sunrise


Lompat ke lima tahun yang lalu...Tahun 2010 kami berkesempatan untuk melakukan perjalanan mengunjungi Bromo dan sekitarnya. Berangkat dari Surabaya dan sempat menginap semalam, keesokan harinya kami berangkat ke Pandaan untuk persiapan naik ke Bromo pada dini hari.


Berangkat dini hari dari Pandaan menuju Bromo. Tiba di kaki gunung sekitar jam 3 pagi. Udara sangat dingin..kami sudah bersiap dengan baju tebal berikut sarung tangan dan topi. Mencari spot terbaik untuk menyaksikan terbitnya matahari dari balik Gunung Bromo..









Puas menikmati sinar malu-malunya dari balik gunung berkabut ini, kami kembali turun. Melalui jalan yang berliku tibalah kami di dataran berpasir di kaki Gunung Bromo. Dari sini kami menjelajah lautan pasir dengan menaiki kuda hingga ke ujung tangga yang mengarah ke kaldera Bromo.


            

                            

            
                                         

Kuda hanya mengantar kami ke kaki gunung Bromo. Untuk naik dan melihat kaldera, kami harus menaiki ratusan anak tangga hingga ke puncak. Wow..!! Untuk yang kurang rajin olahraga macam saya, mendaki tangga ini cukup menguras cadangan oksigen...huuuh.. Namun tetap semangat...!



                 

                                                    



                      



Finally...back on the land... Sampai lagi ke bawah..matahari mulai tinggi, padahal kulihat waktu baru menunjukkan pukul 9 kurang. Kami pun berhenti sejenak, mengagumi keindahan rangkaian gunung yang mengitari tempatku berdiri ini. Indonesia memang luar biasa pemandangan alamnya... Ada disini... saat ini...rasanya seperti bebas dan damai. Love my country so much... See you on next trip guys...

Snorkeling di Pulau Harapan, Kepulauan Seribu



Seminggu jadwal yang padat, penuh dengan training dan meeting...membuatku agak terlupa akan rencana escape from Jakarta di akhir minggu ini. Tapi yang jelas tetap semangat....!! Walau perjalanan dari rumah menuju Marina Ancol sempat tertahan akibat ada bongkaran rumah lama di sekitar Kampung Melayu, dan harus menyewa ojek sepeda dari pintu halte busway Ancol menuju Marina... Akhirnya sampailah aku tepat jam 09.00 wib di dermaga 3 Marina Ancol.

Dengan speedboat berkapasitas 15 orang, berangkatlah rombongan yang digagas oleh Q-back Travel ini menuju Pulau Harapan. Perjalanan ditempuh sekitar 1 jam 30 menit, untuk mencapai pulau ini juga bisa menggunakan kapal feri regular, namun harus berangkat dari Muara Angke dan pastinya berangkat lebih pagi karena waktu tempuhnya lebih lambat.



Sampai di Pulau Harapan sekitar jam 11, sudah disiapkan makan siang di Homestay Baramundi, tempat kami menginap.Segera kami pun mengobati rasa lapar dan istirahat di penginapan. Sekitar pukul 2 siang, Dea,tour guide kami mengajak untuk pergi jelajah pulau.Dengan menggunakan kapal nelayan kami akan menjelajah beberapa pulau di kepulauan seribu ini. Mulai dari pulau Perak, pulau Dolphin hingga terakhir ke pulau Bira untuk menikmati sunset.

Pulau Perak adalah salah satu pulau tak berpenghuni yang tidakdialiri jaringan listrik.Namun karena pantainya yang landai, tempat ini menjadi destinasi bagi mereka yang ingin menikmati berkemah di pantai. Disediakan camping ground yang cukup luas, namun untuk peralatan tenda sebaiknya membawa sendiri karena jumlahnya terbatas.Disini kami sudah disiapkan camilan pisang goreng, bakwan dan kelapa muda yang diminum langsung dari buahnya.





Tujuan berikutnya adalah pulau Dolphin, sebenarnya ini pulau pasir yang hanya terlihat saat laut sedang surut. Pasirnya putih dan tanpa ada pepohonan membuat pulau ini jadi favorit untuk kegiatan photo session pre wedding atau sesi foto lainnya.Namun karena ini hari Sabtu, dan pengunjung di pulau Dolphin tampak ramai, kami mengurungkan niat untuk berfotodisana. Mungkin besok saja, kalau sudah lebih sepi.


Melintasi pulau demi pulau, terkagum-kagumlah diriku melihat keindahan alam negeri ini. Indonesia memang luar biasa. Pemandangan kontras antara pulau dan lautan lepas, langit cerah, pepohonan yang rimbun...apa yang membuat orang tidak tertarik untuk mencintai negeri ini.

Menjelang sore, sampailahkita di pulau Bira Besar. Wow...dari dermaganya saja sudah membuat kami gatal untuk segera berfoto-ria. Bahkan saat sedang menikmati keindahan dari dermaga, sempat kulihat seekor penyu melintas, sayangnya tak sempat tertangkap kamera.

 

 
Sambil menunggu waktunya sunset, kami mengitari pulau yang sangat terkenal di masa kejayaan presiden RI kedua, Soeharto. Di tengah pulau terdapat lapangan golf dengan beach club yang dulu sering digunakan presiden Soeharto untuk menjamu tamu-tamunya sambil bermain golf. Namun kini kondisinya sudah tidak lagi terawat.Bahkan kolam renangnya penuh terisi air hujan, sayang sekali ya..Mungkin biaya maintenance untuk pulau terlalu mahal.


Akhirnya tibalah sunset yang kutunggu.Setelah mendapatkan spot yang cantik, inilah hasil yang tertangkap kamera...





Senja pun kian memerah, pertanda sudah waktunya kita kembali ke pulau Harapan, pulau terakhir di kepulauan seribu yang dialiri listrik 24 jam. Berlayar di kegelapan, di perairan ini cahaya memang hanya bisa diperoleh dari matahari dan rembulan.Selain itu....semua gelap.

Cukup menegangkan perjalanan kembali dari pulau Bira ke pulau Harapan ini, membayangkan lautan yang gelap, perahu nelayan yang ramping (kalau ga mau dibilang kecil), dan kemungkinan angin yang biasanya cukup kencang di malam hari..... Alhamdulillah, lautan tenang dan kami sampai dengan selamat di pulauHarapan...dimana makan malam dan teh hangat sudah menunggu....

Hari kedua, bangun pagi aku bersiap untuk ke pantai. Mengejar sunrise..Biarlah teman yang lain masih tidur, perlahan aku keluar dari rumah. Sebagian lampu jalan masih menyala, namun cakrawala sudah mulai berwarna..Kutunggu sang surya keluar dari peraduannya, ditemani secangkir kopi susu di saung di pinggir dermaga.

Hmmm..sayang hari ini agak berawan, hanya semburat kemerahan saja yang dapat tertangkap oleh kamera sederhanaku ini. Kutunggu hingga matahari agak tinggi bersama dengan wisatawan lain dari Jakarta, Tangerang, Bogor bahkan sempat berkenalan dengan rekan yang berasal dari Serpong..The things I like in every trip, you never be alone... Friends are all over you, everywhere...

Kembali ke penginapan, beberapa dari rombongan kami sudah mulai mandi danbersiap-siap.Hari ini kita akan snorkeling....yuhuuuuy... Swimsuit...topi renang..sunblock spf100 (never leave home without it)..here we go.. First destination...PulauMacan....


 
Let's have fun girls....Memang trip kali ini yang berangkat semua perempuan... 9 cewe titisan lumba-lumba..Harusnya10 orang, namun sahabatku yang seharusnya ikut berhalangan. So...kali ini dapet dua momongan, Ade dan Sarah...seru aja bareng kalian berdua..Jadi berasa masih muda deh saya...hahahahaaaaa... 


Belum puas rasanya bermain air disini, sudah waktunya kita berangkat ke lokasi berikut. Kebetulan melewati lagi pulau Dolphin yang kemarin ramai. Hari ini sepi...perahu pun merapat. Sesi foto pun dimulai...


Selesai sesi foto, kami lanjut ke pulau Bira. Biota laut disini cukup beragam, tapi kita harus sangat berhati-hati saat melangkah, karena disini banyak terlihat bulu babi (sea urchin). Ada juga bintang laut, kami temukan dua, yang berwarna biru dan orange.Favoritku di perairan ini...ikan kecil berwarna pelangi yang berenang sangat lincah.

Matahari semakin tinggi, sudah waktunya kita kembali ke pulau Harapan.Speedboat akan mengantar kita kembali ke Jakarta paling lambat jam 3 siang, karena takut angin akan menjadi semakin kencang menjelang sore hari.



Well, so much for this getaway... Pergi sejenak menjauh dari kesibukan harian memang cukup menyegarkan.. Besok, kembali ke rutinitas, monday meeting, prospecting, recruiting...yuuupp... Thank you Retno, Lucy & Titi buat foto-fotonya yang seru..Dea, Ratih, Uteng, Ade n Sarah...ayo kita cari waktu lagi buat hunting foto bareng...See you on next trip gals...

Derawan Islands, other paradise on earth



Hai... cukup lama tidak menambah tulisan disini.. Sibuuuuk aja, ga kerasa udah waktunya liburan lagi..Kali ini aku berkesempatan untuk explore sisi tengah Indonesia, ke Kalimantan Timur, tepatnya di Kepulauan Derawan.

Berangkat dini hari untuk flight pertama jam 5.00 wib, kami tiba di Tarakan pukul 9.30 wita. Ada perbedaan waktu satu jam antara Tarakan dan Jakarta. Berkumpul dengan grup dan tour leader kami, Jemme di Juwata International Airport, ternyata total ada 9 peserta yang berangkat dari Jakarta.


Setelah semua peserta kumpul, kita berangkat ke Pelabuhan Tengkayu, port of Tarakan untuk naik speed boat ke Derawan Island. Perjalanan ditempuh sekitar 3 jam, melewati laut yang cukup tenang, namun agak berangin di satu jam terakhir, sehingga boat agak terhentak-hentak mengikuti gelombang yang cukup besar.

Akhirnya sampailah kita di pulau Derawan sekitar pukul 1 siang, dan langsung dibawa ke rumah makan Dira untuk makan siang. Setelah makan kita diantar boat ke penginapan masing-masing untuk beristirahat sejenak. Penduduk pulau Derawan ini hampir 100%  beragama Islam dan menurut cerita, nenek moyang mereka adalah suku Bajo dari Filipina.




Menjelang sore kami berjalan-jalan sekitar pulau, berfoto sejenak di pantai yang berada di resort BMI (kami tinggal di penginapan Lestari, bukan di resort yang mewah), melihat-lihat cenderamata kemudian bersiap-siap untuk berburu sunset. Dan ini hasil dari my first sunset...






Pagi hari, setelah sholat Subuh, aku pergi mengejar sunrise ke sisi lain pulau. Walau agak tertutup awan, namun kesampaian juga melihat sunrise. Ini dia sunrise dari pantai BMI Resort...




Setelah mengisi perut dengan sarapan nasi kuning, kami bersiap-siap untuk snorkeling ke tiga pulau. First destination, Maratua Island. Di tempat ini ada resort milik swasta yang terkenal, yaitu Maratua Paradise Resort, namun bila hendak melihat resort ini dikenakan biaya untuk entrance fee. Kami memilih di air saja. Wooow...this is what a blue ocean means... Maratua is soooo bluuuuuue...




Airnya jernih, sampai lantai pasir pun terlihat dari atas boat yang kami naiki. Sayangnya karena terlalu dekat dengan pantai, terumbu karang disini agak kurang bagus, banyak yang mulai rusak, mungkin karena terkena kaki dari para pecinta snorkel seperti kami ini. Tapi bila kita bergerak agak jauh ke tengah, terlihat taman yang lebih hidup.

Setelah sekitar satu jam berenang, kita bergerak lagi ke pulau berikutnya. Kali ini kami mengunjungi Pulau Kakaban. Disini ada danau berair payau, dimana hidup ubur-ubur tanpa sengat, sehingga kita bisa berenang bersama mereka. Ada ketentuan khusus mengenai ubur-ubur ini, karena sangat rentannya tubuh mereka, tidak diperkenankan masuk bagi mereka yang baru saja berenang di laut, karena air asin akan meracuni ubur-ubur tersebut. Maka dari itu, kami begitu sampai di pulau Kakaban langsung menuju danau, dan karena baju renang kami sudah kering, tidak membawa air asin, sehingga boleh berenang dengan ubur-ubur yang baik ini.



Tak terasa sudah waktunya makan siang. Di dermaga pulau Kakaban ini kami pun membuka bekal dan makan bersama. Setelah menurunkan makanan, foto-foto dan akhirnya snorkeling pun dimulai lagi. Kali ini kita cukup berjalan ke ujung dermaga (yang lumayan panjang) dan turun kelaut dari ujung dermaga itu. Waaah... disini terumbu karangnya cukup besar-besar, dan lautnya cukup dalam sehingga kaki tidak takut tertusuk karang.




Sudah lumayan lelah rasanya kaki ini. Perjalanan pun dimulai lagi. Sekarang pulau Sangalaki. Disini terkenal sebagai lahan konservasi penyu, dan pulau ini hanya dihuni oleh penjaga pulau saja. Mereka menjaga agar telur penyu tidak diambil oleh pihak yang tidak bertanggung jawab, dan menjaga kelestarian alam dengan menjaga tukik hingga siap dilepas ke laut dan juga membiarkan biawak sebagai predator alaminya.

Pantainya bersih, namun memang tidak disarankan untuk berenang di sekitar pantai, mungkin takut ada serangan dari biawak yang cukup besar. Agak sedikit ke tengah laut, kami pun mulai snorkeling. Nah... this is the best spot. Disini terumbu karang yang besar-besar, berwarna warni dan dengan ikan yang besar-besar pula. Sempat terlihat ada ikan pari melintas, namun karena cepatnya ia berenang hanya sekelebat saja yang terlihat.



Menghabiskan tenaga yang tersisa di perairan Sangalaki ini, kami pun kembali ke kapal dengan tenaga yang tinggal 10% rasanya. Capeknyaaa... Namun tidak afdol rasanya bila tidak mengunjungi satu tempat ini, apalagi saat ini air sedang surut. Pulau Pasir. Yess... Pulau ini memang hanya terlihat bila air laut surut, bila sedang pasang, pulau ini pun tertutup air. 



Lokasinya tidak jauh dari pulau Derawan, tempat kami menginap. Dan well... ini tempat terakhir kami bernarsis ria. Langit biru cerah, air yang tenang, pasir putih..uu yeaah... What a great place..
Finally....kembali ke penginapan. Mandi dan siap-siap menyambut sunset day 2 dari dermaga. Kebetulan kamar kami tepat di sebelah dermaga, bagaikan melihat sunset dari depan rumah...very nice. Karena malam terakhir, setelah makan malam kita bercanda tawa di dermaga ini hingga jam 12 malam.


Day 3, hari ini kita pulang ke Jakarta. Wow...kok cepat ya sudah harus kembali? Kebersamaan dengan grup Derawan ini begitu solid, hingga rasanya tak ingin kita berpisah. 5 tante centil, 2 perjaka stress (akibat tante-tante ganjen jadi stress) dan sepasang merpati yang galau (loooh kok??) Hahaha..no heart feeling guys.. cuma kata-kata aja koook.. 



Thanks for the trip ya semuanya... Saat orang-orang keluar kota untuk nyekar sebelum puasa, kita keluar kota buat snorkeling trip sebelum puasa...Yeeeiiyy... Jangan berhenti jadi gila ya temansss... Love you all... Uteng, Ratih, Eno, Dimas, Adie, Besty, Tony, oom Pieter, Jemme, engkoh n encik yang celebrate 30th year anniversary, and most of all..my best buddy...who had a birthday today...This is for you dear...





Selamat berpuasa.. Maaf lahir bathin... See you on next trip after lebaran.....
Diberdayakan oleh Blogger.

viewers

Recent

Comments

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *